Kamis, 04 September 2008

Ke Sipirok Penuh Perjuangan


Hari itu hari 5 aku berada di medan saatnya berpetualang lagi menuju salah satu kota di ujung tapanuli selatan, mungkin bagiku itu adalah ujung, karena jarak tempuh dari medan sekitar 12 jam lagi, jika di pulau jawa itu merupakan perjalan yang sering aku lalui antara Bandung - Jogjakarta, sama persis, cuma bedanya jalan yang dilalui utuk kejogja sangat bagus dan mudah jika kita memilih transportasi untuk sampai dijogja. Berbeda dengan di sipirok, jalan yang dilalui memang penuh perjuangan, dan untuk akses kesana yang paling cepat adalah menggunakan Taxi, berbeda juga taxinya, jika taxi di Bandung adalah taxi Sedan corola, atau sejenisnya, tapi kalau di medan ke sipirok nama taxi itu bisa dibilang kalau di bandung L300 Elep, tanpa AC dan sekali jalan bisa mengangkut sekitar 8 orang, jadi bercampur juga dengan barang bawaan, Jadi tambah panas, tapi makin asyik dan rame. hehhe rokoknya bang...??? waduh bener, didalam jika bareng sama bapak-bapak yang suka merokok seperti dibakar saja, bau asap rokok begitu kental antara Djarum campuran Gudang garam Filter. terkadang sedikit-sedikit aku buka kaca jendela biar aku dapat sedikit udara dari luar. Itu sangat menyejukan. Berangkat dari medan pukul 21.30 waktu medan setempat. Memang berangkat dari medan harus malam jika kita ingin sampai di sipirok dengan cepat, Malam itu hujan turu gerimis menambah suasana malam jadi semakin dingin, Perjalan segera dimulai, aku duduk di kursi tengah dan disebelahku ada Pak Pane dan Pak Burhan yang memang mereka asli dari sipirok yang akan menemani perjalanku, mereka adalah orang BPR yang sedang mengikuti pelatihan aplikasi dari tempatku bekerja, Meraka sudah 4 hari mengikuti pelatihan dan sekarang kenapa aku kesipirok, itulah tujuanku, mendampingi mereka di sipirok selama dua hari untuk memantapkan penggunaan apliaski IBS. Hujan semakin deras mata semakin ngantuk. Mungkin mata ini harus aku pejamkan agar besok aku bisa beraktifitas dengan maksimal, soalnya tanpa ada istirahat, jadi langsung kerja, bu santi bilang sampai sipirok sekitar pukul 06.00 pagi waktu sipirok setempat, Bu santi itu adalah kabag Akunting BPR Sipirok, beliau sekarang duduk di depan sebelah supir taxi, terlihat beliau sudah tertidur lelap, mungkin capek. yah waktunya juga aku untuk memejamkan mata, waktu mata ini baru sekitar 5 menit terpejam Astaghfirullah... Bibir ini berucap istighfar karena kaget ketika sopir membanting setir kekiri dan kekanan, seakan mobil oleng, Jantung memang terasa berdetak kencang, ternyata ada lubang besar ditengah jalan, dan dengan kecepatan seerti itu wajar kalo mobil terasa oleng, karena lubang tidak terlihat dan tertutupi oleh genangan air yang datangnya dari hujan yang sangat lebat. Mata ini semakin yakin untuk kupejamkan dan berharap segera sampai.
Perjalan menyusuri jalan jelek itu terasa menggangu sekali tidur nyeyaku, mungkin bukan satu kali dua kali aku pindahkan posisi kaki dan mencari posisi yang lebih nyaman. Sampai malam itu terhitung istirahat 3x. yang pertama tempat beli oleh2 dan yang kedua tempat makan, dan yang ketiga tempat shalat dan juga ada rest area. Subuh pun datang tetapi adzan memang belum terdengar ditelingaku, jarang melihat masjid. di pemberhentian terakhir itu aku shalat subuh dulu sebelum melanjutkan perjalanan. padahal sudah menunjukan pukul 5 tapi masih terlihat gelap. Mungkin karena suasana kebun coklat yang masih alami sehingga terasa masih malam dan dingin yang sangat menusuk tulang. Sampai akhirnya kita aku melanjutkan perjalanan lagi, dan sampai mealihat matahari mulai terbit dan menyapa aku. seakan menunjukan keceriaannya dan menunjukan kebebasannya untuk menyapa semua alam ini. Sungguh indah suasana kabut yang masih menyelimuti gunung seperti bayi yang masih diselimuti kain yang hangat. dan disinari oleh lampu yang sangat terang. Terlihat sawah yang mulai menundukan wajahnya dan terlihat kuning merata menambah keindahan pemandangan, di sebelah sawah tampak jembatan dan dibawahnya mengalir sungai yang sangat lebar dan terlihat airnya penuh. Suhanallah Nikmat apalagi yang kita cari. Sungguh semua itu hanya Allah yang memberikannya. Sepertinya aku bakalan terlambat sampai di sipirok, soalnya jalannya macet, becek, berlubang dan berlumpur juga longsor yang mewarnai perjalanku. semoga itu bisa dilalui semua. Alhamdulillah tepat pukul 07.00 meski mundur dari yang diharapkan tetapi itu sudah membuatku lega dan ingin aku segera membasuh tubuhku dengan air sumur sipirok, sipirok dingin sipirok indah, sipirok alami dan sipirok ramah telah menyapaku dan memperkenalkanku dengan alam sipirok.
Sungguh meski melelahkan aku merasa puas dan bersyukur bisa menginjakan kaki di sipirok tapanuli selatan. hanya ada si USSI. bersambung...

1 comments:

Anonim mengatakan...

Jauh Banget Sipiroknya.. Apa sudah mampir ke danau Toba mas?